Tema Umum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pemilihan tema umum merupakan bagian dari desain projek penguatan profil Pancasila . Pemilihan tema umum dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dapat dilakukan berdasarkan: Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek. Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema "Bhinneka Tunggal Ika" dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan 7 tema yang sudah ditentukan. Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting untuk satuan pendidikan memastikan untuk melakukan pendokumentasian dan pencatatan

Mengenal Nilai Agama dan Budi Pekerti Sebagai Kemampuan Fondasi Anak


Mengenal nilai agama dan budi pekerti merupakan Kemampuan Fondasi 1 dari aspek kemampuan fondasi yang harus dimiliki peserta didik.

Mengenal Nilai Agama dan Budi Pekerti Sebagai Kemampuan Fondasi Anak

  1. Aspek perkembangan yang dibangun dari nilai agama dan budi pekerti
    • Nilai Agama dan Moral
    • Nilai Pancasila
    • Kognitif

  2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
    • Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

  3. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak
    • Mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal ajaran pokok agama, dan menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya.

  4. Nilai, Pengetahuan, dan Keterampilan yang dibangun
    1. Anak mengenali nama Tuhannya serta simbol keagamaan, dan kemudian memahami bahwa makhluk hidup di sekitarnya seperti manusia, tanaman di sekitar rumah, binatang, serta merupakan ciptaan Tuhan.
      • Penguasaan nilai agama dan budi pekerti ditandai oleh perilaku anak yang menunjukkan kepercayaan kepada Tuhan YME. Hal tersebut dimulai dari perilaku mengenal dan mempraktikkan ajaran pokok sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Dalam kesehariannya, anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan dirinya dalam rangka menghargai ciptaan Tuhan YME, menunjukkan rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur kepada Tuhan YME.
      • Penghargaan ciptaan Tuhan juga ditampilkan dalam perilaku anak menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya dan mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia terhadap sesamanya.
      • Selain itu, anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan YME.
      • Anak juga perlu mengetahui simbol-simbol yang merefleksikan praktik agamanya (seperti hari besar agama, tempat ibadah, dsb).
      • Setelah itu, anak dapat diajak untuk ikut serta dalam kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. Dengan cara ini, anak akan memiliki pemahaman bahwa kegiatan ibadah merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
      • Selain itu, ketika anak melihat teman-temannya yang beragama lain melakukan ibadah dengan cara berbeda, maka anak juga belajar bahwa setiap anak melakukan ibadah dan mempraktikkan kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
      • Studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan dengan praktik-praktik religius dan spiritual akan mengembangkan kesehatan fisik dan kesehatan mental yang lebih baik di usiausia selanjutnya. Dari studi yang sama anak-anak itu akan lebih bahagia, tidak mudah stres, akan lebih banyak terlihat dalam kegiatan volunteer, serta lebih jarang terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang (Chen & VanderWeele, 2018).
    2. Kemampuan anak untuk dapat menunjukkan contoh perilaku yang tergolong baik.
      • Ketika anak mengetahui perilaku yang baik dan buruk, diharapkan ia dapat mengembangkan akhlak yang baik melalui mempraktikkan perilaku-perilaku tersebut.
      • Akan lebih baik lagi apabila anak mampu mengajak teman lainnya untuk melakukan hal-hal baik sederhana di lingkungan.
      • Sebagai contoh, anak mengajak temannya yang cenderung penyendiri untuk bermain bersama, atau perilaku membantu gurunya ketika guru membawa buku-buku yang banyak.
      • Perilaku-perilaku baik dapat diajarkan melalui contoh dan dengan selalu mengingatkan anak untuk melakukannya.

  5. Contoh Perilaku yang Dapat Diamati
    • Peserta didik mengenal konsep Tuhan YME dan mengetahui kegiatan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya.
    • Peserta didik bersedia menjalin pertemanan dengan siapa saja.
    • Peserta didik mengetahui bahwa ada konsep Tuhan yang Maha Pencipta.
    • Peserta didik mengenali bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan.
    • Peserta didik selalu bersikap jujur.
    • Peserta didik menghargai dan tidak menyakiti orang lain karena tahu bahwa semuanya adalah ciptaan Tuhan.

  6. Mapel/CP/KD yang dapat digunakan untuk membangun kemampuan
    1. PAUD:
      • Pada KM: Agama Budi Pekerti dan Jati Diri.
      • Pada K13: KD terkait Agama.
      • Terlepas dari kurikulum: dibangun melalui pembiasaan di kelas yang mendorong anak untuk jujur, tidak menyakiti sesama, dan merawat lingkungan.
    2. SD:
      • Pada KM/K13: melalui Agama dan Pendidikan Pancasila (PPKn untuk K13).
      • Terlepas dari kurikulum: dapat dibangun melalui pembiasaan (serupa dengan PAUD).